Jumat, 25 November 2016

Perbedaan Mobil FORTUNER dan PAJERO

Latar Belakang
Dunia otomotif di Indonesia berkembang dengan pesat, dimana kebutuhan akan kendaraan khususnya mobil sudah tidak bersifat sekunder lagi melainkan sudah menjadi kebutuhan primer. Sebagai contoh kebutuhan kendaraan, dimana setiap manusia pada saat ini membutuhkan kendaraan untuk melakukan berbagai aktifitasnya sehari-hari. Pertama kali otomotif ditemukan pada tahun 1876 dimana penemu pertamanya Nicolaus August Otto menemukan cara membuat mesin motor di Jerman, dan pada saat  itu perkembangan dunia otomotif berkembang pesat, dengan berbagai merek dan jenis mobil salah satu merek mobil yang pertama kali merek Mercedes Benz yang didirikan oleh Karl-Benz pada tahun 1886 dan setelah itu pada pertengahan tahun 1910 hingga tahun 1920 an banyak jenis dan merek mobil dari berbagai negara, salah satunya Amerika, mobil buatan Amerika mampu bersaing dengan mobil buatan Jerman di pasar otomotif. 
Pada tahun 1870 an salah satu negara Asia yaitu Jepang mendirikan  pabrik mobil yang bermerek Mitsubishi. Yang didirikan oleh Yataro Iwasaki. Mobil pabrikan Mitsubishi ini terus meningkatkan produksinya hingga mencapai puncaknya pada tahun 1954 an hingga sekarang sangat diminati oleh seluruh masyarakat. Negara Jepang memang pusat otomotif yang sangat pesat selain Mitsubshi Jepang juga mendirikan pabrik mobil bermerek Toyota. Yang didirikan oleh Kichiro Toyota pada tahun 1930 an.
Sudah banyak sekali mobil-mobil yang dibuat oleh Toyota dan Mitsubshi bahkan dua merek mobil tersebut menjadi viral di pemasaran, tiap tahun dua merek mobil ini saling bersaing untuk menarik semua konsumen-konsumen nya. Salah satu mobil buatan terbaru Toyota yakni Toyota Fortuner yang sangat diminati oleh konsumen otomotif, tidak mau kalah dengan Toyota, Mitsubishi pun mengeluarkan mobil yang tidak kalah gaharnya dengan Toyota Fortuner.
Setelah lebih dari satu dekade Toyota menguasai pasar SUV medium dengan Toyota Fortuner sebagai ujung tombaknya, akhirnya mendapatkan perlawanan sengit dari generasi terbaru All New Fortuner. SUV andalan Mitsubishi itu dibekali amunisi teknologi mesin, dan racikan desain eksterior dan interior memikat untuk mengadang laju pertumbuhan penjualan Fortuner di Indonesia.

Harga 
pajero
Rp 623 juta *
fortuner
Rp 640,2 juta *
 
User Rating
    
N/AN/A 
jenis kendaraan
SUV
SUV
 
Jenis Bahan Bakar

DieselDiesel 
Mesin

2442 cc2393 cc 
Kekuatan

179 hp bhp148 hp bhp 
Konsumsi BBM

kmplkmpl 
Torsi

430 Nm401 Nm 
Warna yang Tersedia
    
     
 

Adapun perbandingan dari Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport baik dari segi desain, fitur, performa, dan pengendalian

       Desain
Dari segi eksterior, Mitsubishi Pajero Sport menggunakan bahasa desain lebih agresif berkat bahasa desain Dynamic Shield memiliki tampilan yang lebih agresif ketimbang Toyota Fortuner.  Pada Fortuner, bahasa desain ‘Keen Look’ tetap menjadi basis. Sama seperti Pajero Sport, Fortuner juga menggunakan bahasa desain global. Pada Fortuner, lampu utama­nya kini lebih menyipit namun menyuguhkan teknologi yang pertama kali digunakan di kelasnya yaitu Bi-LED, yang berarti Fortuner memiliki lampu jauh dan lampu dekat dalam satu proyektor lampu dengan teknologi LED. Sementara Pajero Sport desainnya juga menyipit tapi hanya satu lampu LED saja. Tapi Pajero Sport memiliki headlamp washer untuk membersihkan lampu depan sedangkan Fortuner tidak ada.
Keduanya memiliki Daytime ­Running Lights (DRL) yang terintegrasi layaknya SUV premium. Perbedaannya, ada di sektor buritan jika Pajero Sport memiliki signature berupa lampu belakang yang unik jika dibandingkan dengan Fortuner.
Beralih ke sektor interior. Interior Fortuner terbaru lebih mewah jika dibandingkan dengan Pajero Sport. Dashboard Pajero Sport didominasi oleh plastik keras sehingga terkesan murah. Fortuner menggunakan material padded yang lebih lembut. Ini yang tidak ada pada Pajero Sport di semua tipenya.
Keduanya sudah memberikan jok berlapis kulit untuk tipe VRZ dan Dakar. Selain itu keduanya telah memiliki fitur pengaturan jok elektrik di masing-masing kursi pengemudi. Pajero Sport menawarkan sunroof, tetapi Fortuner tidak.   
Eksterior
bagian belakang toyota fortuner 2016 indonesia
Bagi mayoritas konsumen Fortuner dan Pajero Sport, mungkin akan mengamini bahwa keduanya punya desain dan gaya yang jauh membaik dibandingkan generasi sebelumnya, tapi harus diakui, Fortuner lebih main aman daripada Pajero Sport. Maksudnya adalah, desain Fortuner tidak punya elemen yang kelewat nyeleneh yang bisa bikin konsumen sangat suka atau malah sangat benci. Kebiasaan Toyota memang, rata-rata desain barunya harus bisa main aman (kecuali Sienta).
eksterior toyota fortuner 2016
Bahkan tarikan garis yang menonjol di sisi sampingnya itu masih tergolong desain yang menarik tapi masih aman, karena tidak begitu merusak penampilan keseluruhan. Di lain sisi, Mitsubishi mendesain Pajero Sport dengan… Entahlah, sebenarnya kesan futuristiknya sangat berhasil dicuatkan, terutama di mukanya. Kebanyakan chrome? Memang, tapi kalau melihat mobil ini langsung, bakal sepakat kalau muka depannya memang ganteng, bisa menandingi mukanya Fortuner. Terima kasih kepada muka dengan desain Dynamic Shield baru Mitsubishi.
Tapi kalau sudah melihat belakangnya, siapkan tisu. Lihatlah desain lampu remnya yang bagaikan “Air Mata Elif” itu. Tidak semua orang suka bagian ini, karena memang bukan desain yang bisa diterima seketika dengan mudah. Bukan tidak mungkin orang yang terjebak kemacetan persis di belakang Pajero Sport baru bakal ngedumel melihat bagian belakangnya. Tapi jika anda suka dengan desain ini, maka tidak ada masalah sama sekali. Overall, tetap saja keduanya membaik dibanding pendahulunya.
Lalu kalau fitur di luarnya bagaimana? Persaingannya ketat, contohnya di bagian depan. Fortuner SRZ dan VRZ punya lampu Bi-LED untuk lampu dekat dan jauh, sementara Pajero Sport hanya untuk satu mode saja lampu LED-nya. Bagi pecinta kebersihan lampu mungkin akan memilih Pajero Sport Dakar, karena sudah punya headlamp washer bawaan, bisa membersihkan lampu depan dengan kekuatan mencuci 10 tangan 20 kaki. Setidaknya, keduanya sudah punya foglamp dan LED DRL.
Keduanya sama-sama punya pelek 18 inci di varian SRZ, VRZ dan Dakar, sama-sama two tone juga meski beda model. Pilihan ban Fortuner waktu diluncurkan adalah Dunlop dan Bridgestone, sementara Pajero Sport adalah Dunlop dan Toyo. Dari sektor kaki-kaki, Pajero Sport Dakar menang di rem cakram belakang, sementara Fortuner masih teromol di varian mana pun. Akan tetapi, suspensi belakang Fortuner pakai 4-link sementara Pajero Sport 3-link.

Spion keduanya sama-sama punya lampu sein, tapi hanya Fortuner yang punya lampu welcome light di tipe tertentu. Keyless entry? Fortuner dan Pajero Sport punya hal itu. Sama halnya dengan roof rail, lampu belakang LED, sensor parkir, side step dan kamera parkir, baik Fortuner VRZ dan Pajero Sport Dakar punya juga hal-hal tadi. Akan tetapi, Pajero Sport Dakar menang atas sebuah sunroof, sementara Fortuner atapnya polos tanpa noda dan dosa. Yah, setidaknya Fortuner bisa bangga dengan cover ban serep kolongnya karena Pajero Sport tidak punya.
Interior
Kembali, Pajero Sport mau tidak mau harus mengakui kalau Fortuner punya desain dan finishing yang melebihi dirinya. Meski mirip dengan Kijang Innova dan Hilux, kami akui desain interior Fortuner sekarang membaik dari sebelumnya, itu belum termasuk lapisan kulit di beberapa sektor yang masih terlihat mata yang mengangkat kesan mewah. Panel kayu di sekitar tuas transmisinya juga bagus dan tidak terlihat murahan, tapi tetap saja ada plastik keras di beberapa bagian.
interior toyota fortuner 2016 indonesia
Sebaliknya, desain interior Pajero Sport tidak terlalu atraktif dibandingkan Fortuner. Kesan standar, biasa dan konvensional sangat tepat diutarakan untuk menggambarkan bagian dalamnya. Plastik-plastik keras pun sangat dominan, jauh lebih banyak plastik pada Pajero Sport daripada Fortuner, tidak termasuk panel kayu yang terkesan kuno dan murahan pada Pajero Sport Dakar. Anehnya, pada Pajero Sport Exceed, panel piano black-nya malah terkesan lebih mewah.
Head unit audio Pajero Sport baru 2016

Sisi baiknya, baik Fortuner maupun Pajero Sport punya bulit quality jempolan, jok kulit dengan pengaturan elektrik untuk pengemudi (di tipe VRZ dan Dakar), tilt & telescopic steering, MID, kamera parkir, navigasi, dan AC otomatis. Hanya saja AC otomatis pada Fortuner VRZ dikemas dengan bentuk yang lebih mewah daripada milik Pajero Sport, karena milik Pajero Sport desainnya mirip sekali dengan city car Mitsubishi Mirage. Desain panel instrumen dan head unit Fortuner juga lebih berkelas daripada Pajero Sport.

Tapi sekarang saatnya Pajero Sport bersinar, karena di tipe Dakar, sudah ada rem parkir elektrik dan transmisi otomatis 8 percepatan, kelihatan lebih menggiurkan daripada rem tangan mekanik dan transmisi 6 percepatan otomatis milik Fortuner. Berikutnya, Pajero Sport Dakar punya sunroof, berguna untuk hiburan saat tamasya dan menunjang penampilan mobil 500 jutaan, sementara Fortuner tidak. Yang bisa diandalkan Fortuner untuk membalasnya adalah pilihan mode berkendara antara ECO dan PWR serta cooling box yang tak ada di Pajero Sport.

Sebagai penumpang bangku baris kedua, ada cara berbeda yang ditunjukkan Fortuner dan Pajero Sport untuk memanjakan penghuni baris itu. Fortuner lebih mementingkan fasilitas, maka dari itu Fortuner VRZ memiliki roof monitor – meskipun monitornya jelek – untuk penumpang belakang, pengait untuk gantungan, power outlet 12V dan mekanisme sliding di jok baris kedua. Jika ditanya soal ini, Pajero Sport hanya bisa gigit jari, karena itu semua tidak ia miliki, bahkan di tipe Dakar sekalipun.

Lalu, apa yang menjadi kelebihan Pajero Sport di baris kedua dibanding Fortuner? Dengan sangat yakin kami bisa menjawab : ruang. Baik ruang kaki maupun ruang kepala Pajero Sport punya kelegaan yang melebihi Fortuner, terlepas dari absennya fasilitas sliding yang berguna jika penumpang baris ketiga minta legroom lebih. Bergerak di kabin Pajero Sport rasanya lebih mudah daripada di kabin Fortuner. Fitur yang sama untuk keduanya adalah akses one touch tumble untuk baris ketiga, armrestbelakang dengan cup holder serta ventilasi berikut kontrol AC di bagian atap.

Tidak banyak yang bisa diceritakan di bangku baris ketiga kedua mobil ini. Di bagian tersebut, keduanya memiliki ventilasi AC, sabuk pengaman, tempat penyimpanan serta power outlet 12 V. Yang bisa ditunjukkan adalah ruang baris ketiga Pajero Sport kembali berjaya atas kelegaannya dibandingkan Fortuner. Jika saya yang punya tinggi 178 cm kepala dan kakinya mentok di Fortuner, maka kepala dan kaki saya masih punya ruang di Pajero Sport. Biarpun begitu, duduk di baris ketiga tetap bukan pilihan yang nyaman sekali di kedua mobil ini.

Bagasi kedua mobil ini nyaris identik, dan keduanya punya metode pelipatan bagasi yang berbeda. Fortuner memilih bangku baris ketiga yang bisa dilipat menyamping seperti Kijang Innova, dan Pajero Sport memilih bangku baris ketiga yang bisa dilipat rata lantai dengan bagasi. Pelipatan keduanya masih tergolong mudah, dan untuk bangku baris keduanya hanya bisa dilipat ke depan saja secara sederhana. Di sini, Fortuner menang fitur bagasi karena pintu bagasinya sudah elektrik sementara Pajero masih pakai otot, tapi kembali Fortuner harus mengakui kalau ruang yang dimiliki Pajero Sport lebih lega, termasuk di bagasi.

Fitur keselamatan kedua mobil ini pun bersaing. Fortuner G dan VRZ punya 3 airbags, lebih banyak daripada Pajero Sport yang hanya 2 di tipe manapun. Meski demikian, fitur keselamatan aktif Pajero Sport Dakar tidak buruk dengan adanya hill start assist, stability control, traction control dan lain sebagainya. Yang Dakar ya, bukan yang Exceed.

Sekilas untuk penumpang sudah kelihatan kesimpulan singkatnya, jika mau yang sajian fiturnya lengkap, ada di Fortuner VRZ, tapi kalau tidak mau sempit-sempitan dan fitur keselamatan aktifnya tersedia dengan layak, Pajero Sport Dakar adalah pilihan bijak.
Mesin
Mesin diesel milik Fortuner baru kini juga baru, berspesifikasi 2.400 cc 4 silinder turbo yang sama dengan Kijang Innova. Karena harus menanggung beban hidup yang lebih berat dari Kijang Innova, maka dari itu tenaga dan torsi mesin ini dinaikkan saat dipasang di Fortuner, mencapai 149 PS dan 400,1 Nm. Dibandingkan dengan mesin Pajero Sport Exceed, jelas Fortuner menang, karena mesin 2.500 cc 4 siliner turbo diesel Pajero Sport Exceed hanya mampu 136 PS dan 324 Nm saja. Apalagi soal transmisi, Fortuner punya 6 percepatan sementara Pajero Sport Exceed hanya 5 percepatan
.mesin toyota fortuner 2016 indonesia
Tapi itu semua berubah saat Pajero Sport Dakar baru menyerang. Mesin baru milik Pajero Sport Dakar bisa membuat Fortuner terkesan lemah syahwat, karena meski spesifikasinya sama seperti Fortuner, 2.400 cc 4 silinder turbo diesel, tenaganya bisa mencapai 181 PS dan torsinya 430 Nm. Jangankan mesin, transmisi Pajero Sport Dakar yang 8 percepatan pun membuat transmisi 6 percepatan Fortuner seolah biasa saja.
Mesin Pajero Sport baru versi Indonesia 2016
Fitur
Dimulai dari fitur hiburan. Di sini Fortuner lebih unggul karena memiliki layar sentuh yang lebih besar yaitu 8 inci, sementara Pajero Sport hanya 6,5 inci. Milik Fortuner lebih canggih dengan menawarkan konektivitas yang lengkap seperti USB, Bluetooth, HDMI hingga kamera parkir, mirroring, koneksi internet dan juga navigasi. Sementara milik Pajero Sport hanya tidak bisa mirroring dan internet. Fortuner juga menempelkan layar monitor 12 inci yang dapat memutar film melalui head unit.
Selain hiburan, fitur yang dimiliki oleh kedua SUV ini juga tergolong canggih. Pajero Sport sudah dilengkapi dengan rem parkir elektrik di mana Fortuner masih mengandalkan tuas model lama. Tapi Fortuner memiliki kelebihan di pintu bagasi belakang yang sudah otomatis yang disebutnya Power Back Door. Fitur ini memudahkan ketika harus membuka tutup pintu bagasi yang tergolong tinggi dan juga berat. Nah, Pajero Sport tidak memiliki fitur ini, Anda masih harus buka tutup bagasi secara manual.
Lain lagi di sektor pendingin ruangan, Pajero Sport sudah mengadopsi AC digital dual zone climate control sebagai kelengkapan standar di seluruh varian Pajero Sport, sedangkan Fortuner sudah digital namun tidak dual zone. Untuk lingkar kemudi keduanya juga telah memiliki fitur audio steering switch yang memudahkan pengemudi untuk mengatur pilihan audio,

Performa
Mitsubishi Pajero Sport menang dari segi performa . Memang Fortuner terbaru sudah mengadopsi mesin baru yaitu 1GD berkapasitas 2,4 liter dengan VNT dan intercooler, dan bertenaga 147 hp dengan torsi 400 Nm. Pajero Sport juga mengusung mesin baru 4N51 berkapasitas 2,4 liter dengan VGT, bertenaga 178 hp dengan torsi 430 Nm. Sama-sama mengusung mesin 2.4 liter namun tenaga dan torsi Pajero Sport masih unggul 31 hp dari Fortuner dan menjadi yang terbesar di kelasnya sama seperti pendahulunya.
Alhasil saat diuji akselerasi dari diam hingga 100kpj, Pajero Sport ini meraih hasil yang jauh lebih baik yaitu 11,3 detik, unggul 3,2 detik dari Fortuner yang meraih hasil 14,5 detik di jalur yang sama. Pajero Sport menggunakan transmisi otomatis 8 percepatan, sementara Fortuner yang masih mengandalkan 6-percepatan. Saat diuji efisiensi bahan bakar, Pajero Sport juga berhasil mengungguli Fortuner dengan mencatat konsumsi bahan bakar kombinasi dalam dan luar kota sebesar 12,6 kpl sementara Fortuner mencatat hasil sebesar 9,6 kpl. Ini tentu ada andil transmisi 8 percepatan yang digunakannya.
Pajero Sport juga sudah dilengkapi dengan beragam teknologi pada sistem pengeremannya, seperti ABS beserta EBD dan juga BA. Juga dilengkapi dengan piranti cakram di keempat rodanya. Berbeda dengan Fortuner yang  hanya dibekali dengan ABS dan EBD saja tanpa BA serta cakram ­hanya di roda depan sedangkan roda belakang mengandalkan tromol. Hasilnya saat melakukan uji pengereman Pajero Sport dapat melakukan pengereman 80-0 kpj dalam waktu 2,44 detik dengan jarak 19,81 meter. Sedangkan Fortuner baru bisa berhenti total dalam waktu 2,47 detik dan jarak 26,82 meter.
      
Pengendalian
Satu yang membuat perbedaan pada Fortuner dan Pajero Sport adalah mode berkendara. Ya, Toyota membekali Fortuner dengan pilihan mode berkendara mulai dari Eco, Normal dan Power Mode. Sementara Mitsubishi merasa Pajero Sport tak perlu ada mode berkendara. Adanya fitur mode berkendara Eco dan Power Mode pada Fortuner, membuat pengendalian sedikit lebih menyenangkan. Mode Eco lebih difokuskan saat berkendara di dalam kota dengan mementingkan efisiensi bahan bakar dan sedikit mengorbankan performa. Namun saat berkendara di jalan bebas hambatan apalagi saat harus menaklukan kontur jalan yang menanjak lebih nikmat dengan Power Mode.
Selebihnya baik Fortuner dan Pajero Sport sama-sama sudah dibekali dengan paddle shift yang membuat mengemudi jarak jauh menjadi lebih menyenangkan. Dan untuk faktor kenyamanan berkendara, Fortuner masih mempertahankan kenyamanan bagi penumpangnya seperti generasi sebelumnya. Sementara Pajero Sport pun berbenah dengan membuat generasi terbarunya jauh lebih nyaman dari sebelumnya. Jika basis konstruksi suspensi yang dimiliki oleh Pajero Sport generasi sebelumnya serupa dengan yang dimiliki oleh pickup double cabin Mitsubishi Triton, maka pada generasi terbaru ini, suspensinya dirancang khusus agar lebih nyaman.
Ditambah dengan adanya fitur Hill Start Assist dan Active Stability & Traction Control System yang menjaga kestabilan mobil membuat pengemudi dapat berkendara dengan percaya diri. Hal ini yang tidak dimiliki oleh Fortuner. Untuk kenyamanan di baris ketiga, Toyota keduanya sama saja. Tidak maksimal untuk dipergunakan untuk perjalanan jauh, utamanya bagi penumpang dewasa.

KESIMPULAN
        Mitsubishi Pajero Sport punya harga lebih murah dari Toyota Fortuner. Fortuner terbaru kalah dalam hal tenaga, dan torsi, namun unggul dalam hal keselamatan dengan sajian tiga airbag dibanding Pajero Sport yang hanya dual airbag standar. Fortuner unggul pula dengan fitur audio lebih baik dan power back door.
        Urusan desain, tentu domain pribadi dan tergantung dari selera masing-masing orang yang melihatnya. Namun, hanya ada satu pemenang dalam komparasi ini, dan yang terbaik adalah Mitsubishi Pajero Sport. Alasannya karena memiliki lebih banyak keunggulan produk dari Toyota Fortuner.

DAFTAR PUSTAKA

- https://id.wikipedia.org/wiki/Mitsubishi
Perbedaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar