Nama : Jaswan Laurensius Sitepu
NPM : 25414606
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANGEra globalisasi sekarang ini, kita akan banyak menjumpai model alat transportasi, baik roda dua, tiga, empat, bahkan yang tidak beroda sekalipun. Jika kita mengenal lebih jauh tentang alat transportasi tersebut, maka pasti tidak luput dengan andil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan yang telah banyak diperoleh dari zaman ke zaman mendasari penciptaan hasil karya inovasi teknologi yang beranekaragam saat ini.Perkembangan yang begitu pesat terjadi di negara-negara maju di dunia, sehingga banyak tercipta berbagai inovasi dari rekayasa teknologi, salah satunya dalam bidang mesin transportasi. Transportasi sekarang telah berevolusi dan semakin berkembang dari pada periode waktu yang relatif singkat. Dahulu alat transportasi cenderung bersifat praktis, mekanisme mudah dan masih menggunakan tenaga mekanis secara manual. Akan tetapi dengan perkembangan ilmu dan teknologi tersebut, pada saat ini telah banyak kendaraan yang praktis, cepat, menggunakan mekanisme yang kompleks dan memanfaatkan tenaga mekanis yang berasal dari luar, misalnya bahan bakar atau listrik. Inovasi teknologi di bidang transportasi ini semakin baik dan tidak ada hentinya selama manusia dapat berfikir kreatif.Kendaraan roda dua seakan-akan bukan merupakan barang mewah lagi. Masyarakat telah banyak memanfaatkan alat transportasi tersebut dalam kegiatan kesehariannya. Akan tetapi di balik kemudahan pengaplikasian kita sehari-hari, di dalam sistim transportasi kendaraan roda dua tersebut, apabila kita mencermati lebih dalam maka sebenarnya terdapat dua jenis mekanisme gerak mesin yang berbeda. Kedua jenis mekanisme mesin tersebut yaitu mekanisme mesin 2-tak (double stroke) dan 4-tak (four stroke). Perbedaan utama dari kedua jenis mekanisme mesin itu terletak pada langkah gerak piston. Untuk itu, pengkajian lebih lanjut antara mesin 2-tak dan 4-tak akan menjadi topik yang menarik bagi seluruh insan yang mencintai dunia otomotif, terlebih masyarakat awam pada umumnya.
RUMUSAN MASALAH
Dalam pengkajian dua jenis mekanisme mesin tersebut, maka permasalahan yang dapat diangkat antara lain :a Apakah pengertian dari mesin 2 tak dan 4 tak ?b Bagaimana karakteristik dari masing-masing jenis mekanisme mesin tersebut?c Apakah keuntungan dan kerugian dari penggunaan masing-masing jenis mekanisme mesin tersebut?
TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan memberikan gambaran dan informasi mengenai perbedaan antara kedua jenis mekanisme mesin yang terdapat di alat transportasi pada umumnya. Kedua jenis mesin, yaitu mesin 2-tak dan 4-tak memiliki spesifikasi sistim kerja yang berbeda. Selain itu, dari pengkajian ini kita akan lebih memahami tentang keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari pengaplikasian masing-masing mesin. Dengan demikian, kita dapat menambah wawasan dan lebih mengetahui dasar perbedaan jenis mesin pada kendaraan roda dua berbahan bakar bensin yang komersil.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian mesin 2 tak dan 4 tak
Mesin 2 Tak
Mesin 2 Tak
Mesin 2 Tak
Mesin sepeda
motor 2 tak adalah mesin yang proses pembakaran bahan bakarnya terjadi
setiap dua langkah gerakan piston. Satu langkah gerakan piston menuju
TMB (Titik Mati Bawah) terjadi pembuangan gas melalui dinding silinder.
Berikutnya, satu langkah gerakan piston menuju TMA (Titik Mati Atas)
terjadi pembakaran bahan bakar. Setelah itu, gerakan piston kembali
bermula di langkah pertama.
Spesifikasi
mesin sepeda motor 2 tak tidak mempunyai katup masuk dan katup buang.
Mesin ini masih menggunakan oli samping dan oli bawah. Bentuk konstruksi
mesinnya pun terbilang rumit sekali. Karena akselerasi yang dihasilkan
lebih tinggi, mesin 2 tak cenderung boros bahan bakar. Untungnya,
perawatan mesin ini jauh lebih mudah ketimbang mesin 4 tak.
Mesin 4 Tak
Mesin 4 Tak
Mesin sepeda
motor 4 tak adalah mesin yang proses pembakaran bahan bakarnya terjadi
setiap empat langkah gerakan piston. Satu langkah pertama piston menuju
ke bawah untuk menghisap bahan bakar melalui klep masuk. Satu langkah
kedua piston bergerak dari TMB ke TMA untuk melakukan kompresi. Satu
langkah piston ketiga terjadi pembakaran di TMA. Satu langkah keempat
piston bergerak ke klep buang untuk mengeluarkan gas sisa pembakaran.
Setelah itu, gerakan piston dimulai lagi dari langkah pertama sampai
dengan langkah keempat.
Konstruksi
mesin sepeda motor 4 tak lebih sederhana dan tidak memakai oli samping.
Struktur mesinnya dilengkapi dengan klep masuk dan klep buang. Karena
akselerasinya relatif rendah, akibatnya mesin 4 tak hemat bahan bakar.
Namun perawatan mesin ini cenderung lebih rumit dibandingkan dengan
mesin 2 tak.
MEKANISME KERJA MESIN
Untuk
penggolongan mesin sepeda motor berbahan bakar bensin, ada dua jenis
mekanisme mesin, yaitu mesin 2-tak dan mesin 4-tak. Penggolongan kedua
jenis mesin tersebut didasarkan pada perbedaan langkah gerak dari satu
siklus pembakaran pada mekanisme kerja mesin.
Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif, yaitu :
· TMA
(titik mati atas), posisi piston berada pada titik paling atas dalam
silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros
engkol (crankshaft).
· TMB
(titik mati bawah), posisi piston berada pada titik paling bawah dalam
silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros
engkol (crankshaft).
Mesin 2-Tak
Satu hal yang perlu kita pahami pada mekanisme mesin 2-tak adalah mesin jenis ini mempunyai dua buah ruang, yaitu ruang crankcase dan
ruang pembakaran. Ruang crankcase berfungsi menampung campuran bahan
bakar yang masuk Pada mesin 2-tak, satu siklus pembakaran terjadi dua
langkah piston, yaitu langkah upstroke dan downstroke.
Langkah Upstroke
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
a. Pada
saat piston bergerak dari TMB ke TMA, terjadi proses penghisapan
campuran udara, bahan bakar dan pelumas dalam wujud gas yang kemudian
masuk ke dalam crankcase atau bak engkol.
b. Setelah
gas tersebut tertampung dalam bak engkol, poros engkol tetap bergerak
menuju TMA, sehingga terjadi proses kompresi yang mendesak gas menuju ke
saluran transfer.
c. Beberapa
saat sebelum piston mencapai TMA, katup saluran transfer akan tertutup
sehingga gas campuran masih tertampung pada crankcase.
d. Sementara
itu pada ruang pembakaran, gerakan piston menuju TMA akan menyebabkan
tekanan gas campuran mencapai maksimal dan terjadi proses pembakaran
ketika busi menyala dalam ruang bakar.
e. Pada
proses pembakaran tersebut menghasilkan usaha dan gas buang. Usaha
tolakan berfungsi memaksa piston tertekan ke bawah untuk langkah
berikutnya.
Langkah Downstroke
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
a. Pada
saat piston bergerak dari TMA ke TMB akibat tolakan usaha pembakaran,
piston bergerak turun dengan memberikan tekanan ke dalam crankcase.
b. Tekanan yang diberikan pada crankcase itu menyebabkan gas campuran bahan bakar terdorong menuju saluran transfer.
c. Setelah posisi piston berada di TMB, katup masukan dan celah crankcase akan tertutup, sementara saluran transfer akan terbuka sehingga aliran gas campuran tersebut berpindah dari crankcase menuju ruang pembakaran.
d. Selanjutnya
gas campuran bahan bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran akan
menekan gas sisa pembakaran keluar menuju saluran pembuangan.
Mesin 4-Tak
Tidak
berbeda jauh dengan mesin 2-tak, mesin jenis ini juga memiliki prinsip
pembakaran yang sama. Akan tetapi, cara atau mekanisme yang diterapkan
dalam mesin 4-tak memiliki spesifikasi langkah dari setiap tahapan dari
proses pembakaran. Langkah tersebut diantaranya, langkah hisap, langkah
kompresi, langkah pembakaran dan langkah pembuangan. Jadi, selama satu
siklus pembakaran, mesin tersebut mengalami 4 langkah gerakan.
Disebut motor 4 tak, karena memang ada 4 langkah. Berikut adalah detail dari setiap proses.
1. Intake ( hisap)
Disebut
langkah intake karena langkah pertama adalah menghisap melalui piston
dari karburator. Pasokan bahan bakar tidak cukup hanya dari semprotan
karburator. Cara kerjanya adalah sbb. Piston pertama kali berada di
posisi atas (atau disebut Titik Mati Atas). Lalu piston menghisap bahan
bakar yang sudah disetting/dicampur antara bensin dan udara di
karburator. Piston lalu mundur menghisap bahan bakar. Untuk membuka,
diperlukan klep atau valve inlet yang akan membuka pada saat piston
turun/menghisap ke arah bawah.
Gerakan
valve atau inlet diatur oleh camshaft secara mekanis. Yakni, camshaft
mengatur besaran bukaan klep dengan cara menekan tuas klep. Camshaft
sendiri digerakan oleh rantai keteng yang disambungkan antara camshaft
ke crankshaft.
2. Kompresi
Langkah
ini adalah lanjutan dari langkah di atas. Setelah piston mencapai titik
terbawah di tahapan intake, lalu valve intake tertutup, dan dilakukan
proses kompresi. Yakni, bahan bakar yang sudah ada di ruang bakar
dimampatkan. Ruangan sudah tertutup rapat karena kedua valve (intake dan
exhaust) tertutup. Proses ini terus berjalan sampai langkah berikut
yakni meledaknya busi di langkah ke 3.
3. Combustion (Pembakaran)
Tahap
berikut adalah busi pada titik tertentu akan meledak setelah piston
bergerak mencapai titik matyi atas dan mundur beberapa derajat Jadi,
busi tidak meledak pada saat piston di titik paling atas (disebut titik 0
derajat), tetapi piston mundur dulu, baru meledak. Hal ini karena untuk
menghindari adanya energi yang terbuang sia-sia karena pada saat piston
di titik mati atas, masih ada energi laten (yang tersimpan akibat
dorongan proses kompresi). Jika pada titik 0 derajat busi meledak, bisa
jadi piston mundur tetapi mengengkol crankshaft ke arah belakang (motor
mundur ke belakang, bukan memutar roda ke depan). Setelah proses
pembakaran, maka piston memiliki energi untuk mendorong crankshaft yang
nantinya akan dialirkan melalui gearbox dan sproket, rantai, dan
terakhir ke roda.
4. Exhaust (Pembuangan)
Langkah
terakhir ini dilakukan setelah pembakaran. Piston akibat pembakaran
akan terdorong hingga ke titik yang paling bawah, atau disebut Titik
Mati Bawah. Setelah itu, piston akan mendorong ke depan dan klep exhaust
membuka sementara klep intake tertutup. Oleh karena itu, maka gas buang
akan terdorong masuk ke lubang Exhaust Port (atau kita bilang lubang
sambungan ke knalpot). Dengan demikian, maka kita bisa membuang semua
sisa gas buang akibat pembakaran. Dan setelah bersih kembali, lalu kita
akan masuk lagi mengulangi langkah ke 1 lagi.
KARAKTERISTIK MESIN
Perbedaan
mesin 2-tak dengan 4-tak sungguh sangat signifikan dilihat dari jenis
bahan bakar dan komponen silindernya. Perbedaan tersebut tidak terlepas
dari ciri–ciri yang dimiliki oleh masing–masing kedua jenis mesin. Untuk
itu, dalam pembahasan perbedaan kedua jenis mesin ini, perlu memahami
ciri yang dimiliki oleh keduanya. Berikut adalah ciri - ciri dan
indikator yang membedakan mesin 2-tak dengan 4-tak.
Mesin 2-tak
a. Bahan
bakarnya selalu dicampur dengan oli, baik secara langsung ke dalam
tangki bensin ataupun dengan cara memisahkannya pada oli samping.
b. Karena sistim pelumasannya dicampurkan ke dalam bensin, maka gas buang mesin 2-tak bewarna putih.
c. Silinder tidak memiliki katup, sebagai gantinya adalah saluran transfer untuk mengatur masuknya gas ke dalam ruangan cylinder.
d. Setiap piston hanya mempumyai 2 buah ring, yaitu ring kompresi I dan ring kompresi II.
e. Pada siklus pistonnya, terjadi dua macam proses kompresi, yaitu kompresi atas pada ruang pembakaran dan kompresi bawah pada crankcase.
f. Setiap 2 kali gerakan piston terjadi 1 kali pembakaran gas, sehingga Suara mesin lebih halus.
g. Pemakaian bahan bakar lebih boros.
Mesin 4-tak
a. Bahan bakarnya bensin murni, yang hanya dicampur dengan udara sebagai media pembakaran.
b. Setiap silindernya memiliki dua buah katup yang masing – masing disebut katup masukan dan katup buang.
c. Pada siklus pergerakan piston, hanya memiliki 1 macam kompresi, yaitu kompresi silinder.
d. Setiap piston memiliki 3 buah ring, yaitu : ring kompresi I, ring kompresi II, dan ring oli. Ketiga ring ini sangat berguna untuk membantu pelumasan pada piston tersebut.
e. Setiap 2 kali putaran kruk as (CAM), hanya terdapat 1 kali proses pembakaran mesin.
Kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada motor 2 tak
a. Keuntungan
- Untuk Proses pembakarannya yaitu terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga putaran poros engkol lebih halus untuk itu putaran lebih rata.
- Motor 2 tak umumnya tidak memerlukan/tidak memiliki katup selain itu komponen lebih sedikit, perawatan lebih mudah dibandingkan dengan 4 tak , serta spartpart kalau ada yang rusak biayanya lebih relatif murah
- Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan yang halus
- Motor 2 tak jika dibandingkan dengan motor 4 tak , biasanya untuk power atau tenaga yang dihasillkan lebih besar di banding motor 4 tak walaupun dengan kapasitas mesin motor yang sama.
b. Kerugian /Kekurangan
- Langkah masuk dan buang lebih pendek maksudnya adalah saat kita mengoper gigi 1 ke gigi 2 biasanya jarak napasnya lebih pendek dari pada motor 4 tak, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali gas buang lebih tinggi
- Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
- Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas
- Putaran rendah sulit diperoleh
- Kemudian motor 2 tak selalu menggunakan oli pelumas(oli samping) dan juga besin campuran untuk bahan bakar yang digunakan.
Kelebihan dan kekurangan Yang terdapat pada Motor 4 Tak
a. Keuntungan
Jika
anda menggunakan motor 4 tak ada banyak sekali keuntungan yang anda
dapatkkan jika anda menggunakan motor 4 tak diantaranya bisa anda simak
dibawah ini :
- Pada Motor 4 tak khususnya untuk proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya biasanya selalu berdiri sendiri-sendiri sehingga kinerja mesin motor akan lebih lebih presisi, efisien dan stabil,baik itu untuk jarak putaran dari rendah ke tinggi lebih lebar (500- 10000 rpm).
- Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin dua langkah sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat.
- Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi oli
- Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan dan tekanan efektif rata-rata lebih baik
- Untuk bagian mesin ,umumnya motor 5 tak ini memiliki suhu panas mesin lebih rendah jika di bandingkan dengan mesin yang terdapat pada mesin 2 tak
B. Kerugian
- Pada bagian konstruksinya khususnya pada bagian komponen dan mekanisme gerak katup lebih kompleks, yang mengakibatkan kesulitan dalam perawatanya.
- Suara mekanis lebih gaduh/bising.
- Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan putar tidak stabil, perlu jumlah silinder lebih dari satu dan sebagai peredam getaran.
PERBEDAAN 2 TAK DAN 4 TAK
2 TAK
|
4 TAK
| |
a. Dalam 1 siklus pembakaran hanya membutuhkan 1 putaran mesin
|
a. dalam 1 siklus pembakaran membutuhkan 2 putaran mesin
| |
b. memakai membrane sebagai pengganti klep/valve
|
b. menggunakan klep/valve
| |
c. tidak menggunakan noken as/camshaft
|
c. menggunakan noken as/camshaft
| |
d. memiliki kompresi primer dan sekunder
|
d. hanya memiliki kompresi primer
| |
e. lebih responsif / akselerasi bagus
|
f. kurang responsif / akselerasi kurang dari pada mesin 2 tak
| |
f. menggunakan oli samping yang tercampur dengan bensin untuk pelumasan kruk as / crankshaft
|
g. hanya menggunakan oli dan tidak tercampur oleh bensin untuk pelumasan kruk as / crankshaft
| |
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Mesin
sepeda motor 2-tak memiliki sistim kerja yang lebih mudah. Mesin ini
hanya mempunyai dua langkah kerja pada satu kali siklus pembakaran.
Langkah pertama adalah upstroke selanjutnya akan dilakukan langkahdownstroke.
Begitu seterusnya sehingga menghasilkan keluaran berupa gerak yang
cepat dan akselerasi yang baik. Dari penggunaan mesin 2-tak, kita akan
merasakan performa mesin yang lebih bertenaga, lebih mudah dalam
perawatannya serta tidak memerlukan sistim mekanisme yang rumit. Akan
tetapi mesin 2-tak juga mempunyai kelemahan, yaitu efisiensi bahan bakar
lebih boros, memiliki emisi gas buang yang lebih tinggi, serta
menimbulkan panas yang lebih tinggi di dalam mesin itu sendiri.
Sementara
itu, untuk mekanisme mesin 4-tak mempunyai empat langkah kerja dalam
sekali siklus pembakaran. Pada mesin 4-tak, langkah awal mekanisme gerak
adalah langkah masukan, yaitu dengan membuka katup masukan dan menutup
katup buang sehingga campuran bensin dan udara masuk ruang pembakaran
ketika piston bergerak turun. Kemudian campuan tersebut dikompresi
(ditekan) ke atas menuju busi. Setelah campuran terkompresi maksimal,
maka akan timbul ledakan akibat percikan bunga api yang dihasilkan dari
busi. Ledakan tersebut menghasilkan gas yang menekan piston ke bawah
sehingga menghasilkan usaha pada mekanisme mesin. Selanjutnya gerakan
usaha tersebut menyebabkan katup pembuangan terbuka dan menutup katup
masukan, akhirnya gas tersebut dapat keluar menuju saluran pembuangan
(knalpot). Begitu seterusnya siklus pembakaran pada mesin 4-tak.
Meskipun sedikit lebih rumit, mesin 4-tak memiliki keunggulan yang
banyak, yaitu konsumsi bahan bakar lebih irit, emisi gas buang lebih
sedikit dan tidak berwarna, efisiensi tenaga lebih baik dan hanya
membutuhkan satu minyak pelumas (oli) untuk mendinginkan sistim kerja
mesin. Di samping mekanisme yang begitu rumit, mesin 4-tak juga
mempunyai beberapa kekurangan diantaranya perawatan komponen mesin lebih
banyak, getaran yang ditimbulkan pada sistim kerja lebih besar dan
performa sedikit di bawah mesin 2-tak.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno, Anggah Hadi. 2009. Perbedaan Sistem Kerja Mesin 2 Tak dan Mesin 4 Tak. Makalah matakuliah “Pengenalan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi”, Jurusan Teknik Informatika Universitas Darul Ulum Jombang.
http://www.google.co.id , search keywords : perbedaan motor 2 tak dan 4 tak. Diakses pada tanggal 17 Desember 2012.
http://moehyidien.blogspot.com .Diakses pada tanggal 24 Desember 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_dua_tak. Diakses pada tanggal 17 Desember 2012.
http://mesinmotortua.blogspot.com/2010/02/perbedaan-motor-2-tak-dengan-motor-4.html. Diakses pada 24 Desember 2012.
http://mesinmotortua.blogspot.com/2010/02/perbedaan-motor-2-tak-dengan-motor-4.html. Diakses pada 24 Desember 2012.
Physics Book 2. Salemba teknika. Jakarta. 144-146.
Tippler. 1992. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga,
Serway R.A., Jawett J.W., 2010. PHYSICS For Scientists and Engineers With Modern.
Young, Hugh. D, RegeeA. Fredman. 2001. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar