Minggu, 12 Oktober 2014

Tugas ISD 2



MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR(ISD)
PENDUDUK, MASYARAKAT,
&
KEBUDAYAAN
























NAMA    : JASWAN LAURENSIUS SITEPU
NPM       : 25414606
KELAS   :1IC11
                                             

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atass kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNyalah makalah ini dapat saya selesaikan. Mkalah ini disususn agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.
Makalah ini di buat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (SOFSKIL). Dengan suatu masalah dapat di selesaikan dan di hindari kelak, sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada ibu YUDIT OKTARIA KRISTIANI PARDEDE selaku dosen Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma. Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena saya juga masih dalam tahap pembelajaran. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Terima kasih








DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………....…        i
DAFTAR ISI……………………………………………………..….…...        ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….…….       1
1.1           Latar belakang…………………………………………….....        1
1.2     Tujuan…………………………………………………..........         2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………...        3
2.1      Pertumbuhan Penduduk……………………………………..        3
2.2      Kebudayaan dan Kepribadian………………………..………       12
2.3      Kebudayaan barat……………………………………….…...        15
BAB III PENUTUP
3.1      Kesimpulan…………………………………………..………        17
3.2      Saran………………………………………………...………         18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………  
…                                                                                                                         19



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
            Banyaknya kritik sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa system pendidikan yang berlangsung masih berbau colonial dan merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani. Unsur fisik yaitu berupa jasmani (raga) dan unsur  psikis berupa rohaninya (jiwa). Jika unsur  tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak dapat di sebut sebagai individu lagi. Kedua unsure tersebut harus berjalan dengan seimbang dan harus tercukupi pemenuhannya. Selain itu manusia tidak dapat hidup tanpa kehadiran manusia lain itulah yang menyebabkan adanya dorongan untuk hubungan (interaksi) dengan orang lain. Tidak ada manusia yang sama persis di dunia ini walaupun kembar sekalipun, setiap manusia memiliki keunikan tersendiri. Atas dasar hal tersebut sering kali terjadi konflik di dalam kehidupan.
Sejak lahir manusia dibekali pemikiran akal pemikiran yang sangat tinggi. Itulah yang menyebabkan manusia memiliki potensi di berbagai bidang. Sekalipun banyaknya hambatan dan permasalahan dalam kehidupan, kita dapat menyelesaikannya secara tenang dan dapat mengantisipasinya kelak.

1.2              Tujuan
·         Penulisan perkembangan penduduk dunia dengan menggunakan tabel
·         Penulisan penggandaan penduduk dunia dengan menggunakan tabel
·         Menyebutkan faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk
·         Menuliskan rumus tingkat kematian yang kasar
·         Menuliskan angka kelahiran
·         Menjelaskan pengertian migrasi
·         Menyebutkan macam-macam migrasi
·         Menyebutkan proses migrasi
·         Menjelaskan akibat migrasi
·         Menyebutkan 3 jenis struktur penduduk
·         Menuliskan bentuk piramida penduduk stasioner, muda, dan tua
·         Menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
·         Menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan di Indonesia
·         Menjelaskan kebudayaan hindu, budha, dan islam
·         Menjelaskan kebudayaan barat







BAB II
PEMBAHASAN

2.1       PERTUMBUHAN PENDUDUK
A. Perkembangan Penduduk Dunia
     Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel
Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel. Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang saya ambil contoh dari tahun – tahun sebelumnya Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008.
China
562,579,779
China
1,333,207,572
USA
152,271,000
India
1,154,845,005
Russia
101,936,816
USA
304,838,948
Japan
83,805,000
Indonesia
238,567,492


Brazil
197,254,181
World
2,555,948,654
World
6,736,383,012
Populasi tahun 1950
Populasi tahun 2008




Bisa kita lihat rata - rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.



B. Pengadaan Penduduk Dunia
Berikut adalah data tabel penggandaan penduduk dengan waktu yang singkat :
Tahun Penggandaan
Perkiraan Penduduk Dunia
Waktu
800 SM
5 Juta
-
1650 Tahun
500 Juta
1500
1830 Tahun
1 Milyard
180
1930 Tahun
2 Milyard
100
1975 Tahun
4 Milyard
45

C. Faktor-faktor Demografi yang Mempengaruhi        Pertambahan Penduduk
1.         Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
2.         Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

D.  Rumus Tingkat Kematian Yang Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D      = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P       =       Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K      =       Bilangan konstan 1000

E. Angka Kelahiran
Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat ASFR.
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
Ket :
ASFRx       = Angka kematian menurut kelompok umur x
Bx               =   Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx              = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K                 =      Bilangan konstan 1000
X                 =    Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya.
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
F.  Pengertian Migrasi
    Pengertian dan Akibat Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.
Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.

            G.  Macam-Macam Migrasi
Berikut adalah macam-macam migrasi :
1)      Migrasi masuk (in migration), yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan
2)      Migrasi keluar (out migration), yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
3)      Migrasi neto (net migration), yaitu merupakan selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
4)      Migrasi bruto (gross migration), yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
5)      Migrasi total (total migration), yaitu seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang
6)      Migrasi internasional (international migration), yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
7)      Migrasi semasa hidup ((life time migration), yaitu migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya
8)      Migrasi parsial (partial migration), yaitu jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan
9)      Arus migrasi (migration stream), yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu
10)  Urbanisasi (urbanization), yaitu bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam didaerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan kota
11)  Transmigrasi (transmigration), yaitu pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

H. Proses Migrasi
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
1.      Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2.      Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
3.      Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4.      Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5.      Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
6.      Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
7.      Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
8.      Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
9.      Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
10.  Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk

I.  Akibat Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
·         Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
·         Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
·         Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
·         Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
·         Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.

J.  Tiga Jenis Struktur Penduduk
 Jenis Struktur Penduduk
1.      Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
2.      Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3.      Piramida Penduduk TuaBentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.

            K.  Bentuk Piramida Penduduk Stasioner, Muda, dan     Tua
Piramida Penduduk


Description: Image






·         penduduk muda berbentuk limas Piramida
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
·         Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
·         Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.

L. Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

2.2       KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
A. Perkembangan Dan Pertumbuhan Kebudayaan Di Indonesia
·         Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

·      Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1.      Mulai menetap dan membuat rumah
2.      Membentuk kelompok masyarakat desa
3.      Bertani
4.      Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.

B. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
·         Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·         Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.

2.3      KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan Barat
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia

















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan. Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.
Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah. Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata. Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.

3.2 Saran
Sebagai manusia yang menjalani kehidupan di dunia kita perlu mengetahui perkembangan penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.




DAFTAR PUSTAKA




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar