&
KEBUDAYAAN
NAMA : JASWAN LAURENSIUS SITEPU
NPM : 25414606
KELAS :1IC11
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atass kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahanNyalah makalah ini dapat saya selesaikan. Mkalah ini disususn agar
kita dapat memperluas wawasan kita tentang Penduduk, masyarakat, dan
kebudayaan.
Makalah ini di buat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
(SOFSKIL). Dengan suatu masalah dapat di selesaikan dan di hindari kelak,
sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada ibu YUDIT OKTARIA KRISTIANI PARDEDE selaku dosen Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena saya juga masih dalam
tahap pembelajaran. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.
Terima kasih
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR………………………………………………....… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………..….…... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….……. 1
1.1
Latar
belakang……………………………………………..... 1
1.2
Tujuan…………………………………………………..........
2
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………... 3
2.1 Pertumbuhan
Penduduk…………………………………….. 3
2.2 Kebudayaan dan Kepribadian………………………..………
12
2.3 Kebudayaan
barat……………………………………….…... 15
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan…………………………………………..……… 17
3.2
Saran………………………………………………...………
18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
…
19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Banyaknya kritik sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh para
cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa system pendidikan yang berlangsung masih
berbau colonial dan merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani. Unsur fisik
yaitu berupa jasmani (raga) dan unsur psikis berupa rohaninya (jiwa).
Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak dapat
di sebut sebagai individu lagi. Kedua unsure tersebut harus berjalan dengan
seimbang dan harus tercukupi pemenuhannya. Selain itu manusia tidak dapat hidup
tanpa kehadiran manusia lain itulah yang menyebabkan adanya dorongan untuk
hubungan (interaksi) dengan orang lain. Tidak ada manusia yang sama persis di
dunia ini walaupun kembar sekalipun, setiap manusia memiliki keunikan
tersendiri. Atas dasar hal tersebut sering kali terjadi konflik di dalam
kehidupan.
Sejak lahir manusia dibekali pemikiran akal pemikiran yang sangat tinggi.
Itulah yang menyebabkan manusia memiliki potensi di berbagai bidang. Sekalipun
banyaknya hambatan dan permasalahan dalam kehidupan, kita dapat
menyelesaikannya secara tenang dan dapat mengantisipasinya kelak.
1.2
Tujuan
· Penulisan perkembangan penduduk dunia dengan menggunakan tabel
· Penulisan penggandaan penduduk dunia dengan menggunakan tabel
· Menyebutkan faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk
· Menuliskan rumus tingkat kematian yang kasar
· Menuliskan angka kelahiran
· Menjelaskan pengertian migrasi
· Menyebutkan macam-macam migrasi
· Menyebutkan proses migrasi
· Menjelaskan akibat migrasi
· Menyebutkan 3 jenis struktur penduduk
· Menuliskan bentuk piramida penduduk stasioner, muda, dan tua
· Menjelaskan pengertian rasio ketergantungan
· Menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan di Indonesia
· Menjelaskan kebudayaan hindu, budha, dan islam
· Menjelaskan kebudayaan barat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERTUMBUHAN PENDUDUK
A. Perkembangan Penduduk Dunia
Perkembangan
Penduduk Dunia Menggunakan Tabel
Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel. Kita bisa lihat tabel dibawah ini yang saya ambil
contoh dari tahun – tahun sebelumnya Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun
1950 sampai 2008.
China
|
562,579,779
|
China
|
1,333,207,572
|
USA
|
152,271,000
|
India
|
1,154,845,005
|
Russia
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
Japan
|
83,805,000
|
Indonesia
|
238,567,492
|
Brazil
|
197,254,181
|
||
World
|
2,555,948,654
|
World
|
6,736,383,012
|
Populasi
tahun 1950
|
Populasi
tahun 2008
|
Bisa kita lihat rata - rata setiap negera penduduknya
bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya
bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat
pertumbuhannya.
B. Pengadaan Penduduk Dunia
Berikut adalah data tabel penggandaan penduduk dengan waktu yang singkat :
Tahun
Penggandaan
|
Perkiraan
Penduduk Dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 Juta
|
-
|
1650 Tahun
|
500 Juta
|
1500
|
1830 Tahun
|
1 Milyard
|
180
|
1930 Tahun
|
2 Milyard
|
100
|
1975 Tahun
|
4 Milyard
|
45
|
C. Faktor-faktor Demografi yang
Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1.
Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya
angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
2.
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
D. Rumus Tingkat Kematian Yang Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
E. Angka Kelahiran
Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate)
disingkat ASFR.
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
Ket :
ASFRx = Angka kematian menurut kelompok
umur x
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
X
= Umur
wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 –
19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya.
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling
banyak terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia
subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat
melahirkan anak.
F. Pengertian Migrasi
Pengertian dan Akibat Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap
dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi
internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain,
migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah
(negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi
ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait
dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.
Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi
bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi
dinamika kependudukan di suatu wilayah.
G.
Macam-Macam Migrasi
Berikut adalah macam-macam migrasi :
1)
Migrasi masuk (in migration), yaitu masuknya
penduduk ke suatu daerah tujuan
2)
Migrasi keluar (out migration), yaitu
perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
3)
Migrasi neto (net migration), yaitu merupakan
selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
4)
Migrasi bruto (gross migration), yaitu jumlah
migrasi masuk dan migrasi keluar
5)
Migrasi total (total migration), yaitu seluruh
kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang
6)
Migrasi internasional (international migration),
yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
7)
Migrasi semasa hidup ((life time migration),
yaitu migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Mereka yang pada waktu pencacahan
sensus bertempat tinggal didaerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya
8)
Migrasi parsial (partial migration), yaitu jumlah
migran ke suatu daerah tujuan dari daerah asal atau dari daerah asal ke satu
daerah tujuan
9)
Arus migrasi (migration stream), yaitu jumlah
atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam
jangka waktu tertentu
10) Urbanisasi (urbanization), yaitu bertambahnya proposisi penduduk yang
berdiam didaerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota
dan atau akibat dari perluasan kota
11) Transmigrasi (transmigration), yaitu pemindahan dan perpindahan penduduk
dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan didalam wilayah
RI guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan-alasan yang dipandang
perlu oleh pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.
H. Proses Migrasi
Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
1.
Dalam memilih daerah tujuan para imigran
cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
2.
Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan
adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang
melakukan mobilitas penduduk
3.
Informasi yang positif dari sanak saudara,
kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam
pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
4.
Informasi yang negatif yang dating ari daerah
tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
5.
Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap
seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
6.
Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi
frekuensi mobilitas orang tersebut
7.
Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana
terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
8.
Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu
daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
9.
Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga
lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan
berstatus kawin
10. Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas
penduduk
I. Akibat Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
· Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi
dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya,
pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang
suatu nilai orang.
· Rawan terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka
mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk
dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan
terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
· Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena,
makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga
elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
· Area pemakanan yang berkurang karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat
pemakanan, dijadikan fasilitas umum seperti mall dan bangunan lainnya.
· Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota
migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil
orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
J. Tiga Jenis Struktur Penduduk
Jenis Struktur Penduduk
1.
Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
2.
Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3.
Piramida Penduduk TuaBentuk piramida penduduk
ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan
tingkat kematian kecil sekali.
K.
Bentuk Piramida Penduduk Stasioner, Muda, dan Tua
Piramida Penduduk
· penduduk muda berbentuk limas Piramida
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding
usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.
·
Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk
granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia
dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu
tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
·
Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit
bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria
besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara
: Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
L. Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas
dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan
dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio
Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan
sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu
negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Semakin
tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratioyang
semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk
yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
2.2 KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
A. Perkembangan Dan Pertumbuhan Kebudayaan Di Indonesia
· Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan
masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari
wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam
semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
· Zaman Batu
Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1.
Mulai menetap dan membuat rumah
2.
Membentuk kelompok masyarakat desa
3.
Bertani
4.
Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke
Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi
dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu
yang terbuat dari bahan perunggu.
B. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
· Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
· Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
2.3 KEBUDAYAAN BARAT
Kebudayaan Barat
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang
kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah:
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah
mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat
mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan. Secara umum Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Ada dua
dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial)
dan dimensi waktu.
Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait
dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.
Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi
bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi
dinamika kependudukan di suatu wilayah. Secara umum Migrasi adalah perpindahan
penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati
batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi
ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.Tinjauan migrasi secara regional
sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk
yang tidak merata. Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi,
Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian,
mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang menjalani kehidupan di dunia kita perlu mengetahui
perkembangan penduduk, masyarakat, dan kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar